Apa yg ada di benakku saat ini, ku
bingung, apa yg harus ku lakukan. Ku merasa seseorang yang ku sayang telah
melupakanku. Seandainya saja dia
menyadari betapa aku membutuhkan dia. Seandainya dia tau isi hatiku selama ini.
namun itu tak mungkin, tak mungkin ia tahu isi hatiku sesungguhnya. karna ia
tak pernah perduli padaku. aku sayang padanya namun aku bukan siapa –
siapa baginya. aku bagai orang lain yang
tak di kenalnya. sakit memang, itu yg kurasakan. Berkali – kali ku mencoba menghentikan rasa
ini, namun sulit. mungkin karna ku terlanjur sayang padanya, benar – benar
sayang. mungkin kini ku sendiri,
merasakan perihnya hati ini. ku simpan semua dalam benakku. tak aka nada yg
pernah tau rasa pedihnya hati ini. mungkin ini jawaban yg tepat untukku, “ Dia,
dia yang disana, dia Bukanlah yg terbaik untukku, dan aku bukanlah orang yang
pantas berada di hatinya”. kata – kata itulah yg mungkin harus ku terapkan pada
diri ini, agar tak lagi aku berharap padanya. mungkin dia cantik, namun apa
arti cantik kalau tak pernah menghargai perasaan orang lain. Mungkin dia lucu,
namun apa arti lucu jika semuanya palsu.
Diam
seribu kata, bungkam mulut ini, tutup hati ini, berlaku tega pada seseorang
yang tak pernah memahamiku. Itu yg dari dulu ku ingin kan, namun silit ku
terapkan dalam hidupku, karna hati ini selalu berperan d dalamnya. Selalu
memprediksi apa yg dia rasakan. Terlalu ku memberikan toleransi pada orang lain
sehingga aku bagi tiada harganya di mata mereka. bagai kan sampah yg habis
manis sepah di buang. Mereka datang jika membutuhkan ku, tapi ketika aku
membutuhkan mereka, mereka menghilang tanpa jejak seperti menghirdariku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar