Selasa, 20 Desember 2011

Cerita - Cerita


Semua sudah terlambat, dia pun berlalu.

Ketika dia mulai berubah, dya menjadi cuek padaku. Entah apa yg ada di fikirku aq selalu cemburu kepadanya. Mungkin aku mulai mempunyai rasa sama dya namun dya tak pernah sedikitpun menganggapku ada. Sedih rasanya, gelisah selalu hati ini di saat dya tak berada d sampingku. Aq ingin dya berada di sampingku selalu, selalu ada untuku. Jalani kisah dan membuat banyak kenangan.  Mungkin ini hanya sekedar rasa ku saja. Teman-teman berkata “ die, loe jadian ma anak ekonomi itu ?” aq menjawab “ngga dya daik angkatku”.

Dalam hati ku ingin memilikinya, ingin berada d sampingnya. Namun ku ragu untuk menyatakan itu padanya . walaupun sejujurnya itu yg kuinginkan namun ku pendam. Mungkin aq tak punya nyaki untuk berbicara itu. Atau karna aq merasa dya masih mempunyai idaman hatinya. Makanya aq menetapkan hati untuk bersabar. Namun sampai saat ini aku menunggu  tidak pernah teryakinkan olehnya.

Pada suatu ketika sehabis mentoring aku minta dijemput olehnya. Tak lama pun ia menjemputku. Aq pulang ke kosan bersamanya. Di jalan dya yg menyetir, biasanya aq memeluk dya, dya hanya diam dan tersenyum. Namun kini dya berbeda. Dya menolak untuk peluk. Tidak lama setelah itu sampilah d kosan ku yg berantakan. Tak lama ku sampai perutku yg lapar dan mulai terasa sakit karna belum makan dari pagi. Ku putuskan untuk miinta anter lagi ke dia, minta anter untuk nyari makan. Tak lama berselang aq siap2 ternyata dya hanya menyuruhku untuk pergi sendiri, sedangkan dya menunggu d kosan aq. Jujur aq kecewa saat itu mendengar dya yg ngga mau nganter aq. Aq mengerti kalau dya tuh sangat cape Karena seharian dya berada d kampus . namun aq hanya ingin seperti dulu, menikmati waktu berdua bersamanya. Salahku ketika itu, karna aq kesal dia tdak bias mengerti akan apa yg aq mau. Aq kecewa, aq berangkat sendiri hatiku menangis kecewa sangat kecewa. Aq tak bias mengontrol emosiku aq ugal-ugalan. D saat itu aq hilang mood dan aq pun kembali ke kosan.  Aq kembali dengan murung dan aku bilang “ tuh ahh kuncinya… ngga jadi… “ . dya bertanya “ kenapa ih kamu teh..makan atuh jangan gitu..??”.

Aku  yg pda saat itu masih kesel sama dya tak sengaja membentak dya.  Aq menjawab “ uddhlah ngga usah sok perduli… kamu pulang aja takut kemaleman… kan katanya jauh pulangnya… aq nanti malem aja mesen Nasgor di depan… SENDIRI..?!!”
Sumpah dalam hati aq ngga pernah maksud untuk membentak dya. Tapi aq hanya ingin d anter sama dya. Tapi dya ngga ngerti apa mauku. Tak lama berselang dya hanya diam . tak lama dya pun pulang  aq yg hanya bias terdiam mmelihat dia pergi tak mampu berkata apapun. Yg aq harapin hanya satu…. Aq ingin  dya  mengerti apa yg ada d hatiku… aq ingin dya mengerti inginnya hatiku.

Malam itu aq menangis dan mengurung diri d kamar. Aq berharap dan terus berharap. Aku ingin menangis hatiku gelisah, tak pernah aq sebelumnya merasakan ini. Rasa gelisah yg tak menentu, saat itu aq memutuskan untuk pulang. Aq ingin menangis sepuasnya di rumah. Aq ingin bilang sama semua orang tau bahwa hati aq gelisah.
Di rumah aq puas nangis. Di rumah juga aq sukses marah2, teriak2, kebut2n d jalan dan  pulang malem. Di tempat kumpulan aq sukses cari ribut ma orang. Di saat aku pulang ke kosan. Aq ngerasa rindu sama dya. Dya yg selalu ada d setiap hariku. Dya yg selalu menemaniku. Aq rindu padanya…
Namun sampai hari itupun tak ada keinginan untuk sms ke dia. Menanyakan kabar dia. Walau dalam hati aq ingin tau kabarnya. Teman2 ku selalu menggoda. Namun ku diam tak mau bercanda.

Ku rindu padanya sehingga ku hanya ingin menghabiskan waktu sendiri. Ingin ku mengakui bahwa ku rindu padanya, ku membutuhkannya, aq menyayanginya, ku berharap dya ada. Namun ku merasa semua itu sudah terlambat. Karna dya udah jauh, dan pergi untuk melupakanku. Mungkin ini takdir ku yg hanya bsa berharap…
tanpa bisa melakukan apa-apa…
Hanya bisa diam, menyendiri dan termenung…
aku mencoba menolak semua pikiran tentang dia…
tentang rasa ini…
aq memang munafik...
Tak mau mengakui kalau aq benar - benar sayang padanya. Entah apa sebabnya aq jadi begini ? , hanya itu yg ada di fikirku. mengapa aku menjadi egois dan super cemburu ?
mengapa aq berubah ?
Mengapa aq segampang itu merubah mood ?
jangankan orang lain bisa mampu mengeti… aku pun sendiri tak pernah mengerti perasaanku…. Dulu yg indah, dulu yg menyenangkan…. Kini hilang…
tinggallah aq di sini menikmati kesendirianku…
tenggelam dalam sakitku dan berharap semua ini hanya mimpi.
namun semua itu adalah kenyataan yg harus ku terima. Ku harus terima bahwa sampai kapanpun aq tak kan bisa memilikinya. Mungkin ku harus terima…. 

Aku memang bukan yg terbaik untuknya. Aku tak pantas untuknya…
Aku harus sadar diri…
Aku  bukan siapa2 dan tak pantas d sayangi…
Lebih baik ku sendiri…

Ingin ku berheti kuliah. Namun aq mempunyai tanggung jawab yg besar kepada orang tuaku. Biarlah aq sendiri berhiaskan sepi yg selalu menyelimuti perasaan. Harus ku akui tak ada yg mampu mengerti aku…

Tuhan sampaikan padanya…
Walau kita tak menyatu…
Dalam hatiku selalu menyayanginya…
Biarkan aku menangis sendiri…
Namun ku ingin kau menukarnya dengan kebahagiaan untuknya…
Ku ingin melihat senyumnya…

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar