Semua sudah
terlambat, dia pun berlalu.
Ketika dia mulai berubah, dya menjadi cuek padaku. Entah apa yg ada di fikirku
aq selalu cemburu kepadanya. Mungkin aku mulai mempunyai rasa sama dya namun
dya tak pernah sedikitpun menganggapku ada. Sedih rasanya, gelisah selalu hati
ini di saat dya tak berada d sampingku. Aq ingin dya berada di sampingku
selalu, selalu ada untuku. Jalani kisah dan membuat banyak kenangan. Mungkin ini hanya sekedar rasa ku saja.
Teman-teman berkata “ die, loe jadian ma anak ekonomi itu ?” aq menjawab “ngga
dya daik angkatku”.
Dalam hati
ku ingin memilikinya, ingin berada d sampingnya. Namun ku ragu untuk menyatakan
itu padanya . walaupun sejujurnya itu yg kuinginkan namun ku pendam. Mungkin aq
tak punya nyaki untuk berbicara itu. Atau karna aq merasa dya masih mempunyai
idaman hatinya. Makanya aq menetapkan hati untuk bersabar. Namun sampai saat
ini aku menunggu tidak pernah teryakinkan
olehnya.
Pada suatu
ketika sehabis mentoring aku minta dijemput olehnya. Tak lama pun ia
menjemputku. Aq pulang ke kosan bersamanya. Di jalan dya yg menyetir, biasanya
aq memeluk dya, dya hanya diam dan tersenyum. Namun kini dya berbeda. Dya
menolak untuk peluk. Tidak lama setelah itu sampilah d kosan ku yg berantakan.
Tak lama ku sampai perutku yg lapar dan mulai terasa sakit karna belum makan
dari pagi. Ku putuskan untuk miinta anter lagi ke dia, minta anter untuk nyari
makan. Tak lama berselang aq siap2 ternyata dya hanya menyuruhku untuk pergi
sendiri, sedangkan dya menunggu d kosan aq. Jujur aq kecewa saat itu mendengar
dya yg ngga mau nganter aq. Aq mengerti kalau dya tuh sangat cape Karena
seharian dya berada d kampus . namun aq hanya ingin seperti dulu, menikmati
waktu berdua bersamanya. Salahku ketika itu, karna aq kesal dia tdak bias
mengerti akan apa yg aq mau. Aq kecewa, aq berangkat sendiri hatiku menangis
kecewa sangat kecewa. Aq tak bias mengontrol emosiku aq ugal-ugalan. D saat itu
aq hilang mood dan aq pun kembali ke kosan.
Aq kembali dengan murung dan aku bilang “ tuh ahh kuncinya… ngga jadi… “
. dya bertanya “ kenapa ih kamu teh..makan atuh jangan gitu..??”.
Aku yg pda saat itu masih kesel sama dya tak
sengaja membentak dya. Aq menjawab “
uddhlah ngga usah sok perduli… kamu pulang aja takut kemaleman… kan katanya
jauh pulangnya… aq nanti malem aja mesen Nasgor di depan… SENDIRI..?!!”
Sumpah dalam hati aq ngga pernah
maksud untuk membentak dya. Tapi aq hanya ingin d anter sama dya. Tapi dya ngga
ngerti apa mauku. Tak lama berselang dya hanya diam . tak lama dya pun
pulang aq yg hanya bias terdiam mmelihat
dia pergi tak mampu berkata apapun. Yg aq harapin hanya satu…. Aq ingin dya
mengerti apa yg ada d hatiku… aq ingin dya mengerti inginnya hatiku.
Malam itu
aq menangis dan mengurung diri d kamar. Aq berharap dan terus berharap. Aku
ingin menangis hatiku gelisah, tak pernah aq sebelumnya merasakan ini. Rasa
gelisah yg tak menentu, saat itu aq memutuskan untuk pulang. Aq ingin menangis
sepuasnya di rumah. Aq ingin bilang sama semua orang tau bahwa hati aq gelisah.
Di rumah aq puas nangis. Di rumah
juga aq sukses marah2, teriak2, kebut2n d jalan dan pulang malem. Di tempat kumpulan aq sukses
cari ribut ma orang. Di saat aku pulang ke kosan. Aq ngerasa rindu sama dya.
Dya yg selalu ada d setiap hariku. Dya yg selalu menemaniku. Aq rindu padanya…
Namun sampai hari itupun tak ada
keinginan untuk sms ke dia. Menanyakan kabar dia. Walau dalam hati aq ingin tau
kabarnya. Teman2 ku selalu menggoda. Namun ku diam tak mau bercanda.
Ku rindu
padanya sehingga ku hanya ingin menghabiskan waktu sendiri. Ingin ku mengakui
bahwa ku rindu padanya, ku membutuhkannya, aq menyayanginya, ku berharap dya
ada. Namun ku merasa semua itu sudah terlambat. Karna dya udah jauh, dan pergi
untuk melupakanku. Mungkin ini takdir ku yg hanya bsa berharap…
tanpa bisa melakukan apa-apa…
Hanya bisa diam, menyendiri dan termenung…
aku mencoba menolak semua pikiran tentang dia…
tentang rasa ini…
aq memang munafik...
Tak mau mengakui kalau aq benar -
benar sayang padanya. Entah apa sebabnya aq jadi begini ? , hanya itu yg ada di
fikirku. mengapa aku menjadi egois dan super cemburu ?
mengapa aq berubah ?
Mengapa aq segampang itu merubah mood ?
jangankan orang lain bisa mampu mengeti… aku pun sendiri tak pernah mengerti
perasaanku…. Dulu yg indah, dulu yg menyenangkan…. Kini hilang…
tinggallah aq di sini menikmati kesendirianku…
tenggelam dalam sakitku dan berharap semua ini hanya mimpi.
namun semua itu adalah kenyataan yg harus ku terima. Ku harus terima bahwa
sampai kapanpun aq tak kan bisa memilikinya. Mungkin ku harus terima….
Aku memang bukan yg terbaik untuknya. Aku
tak pantas untuknya…
Aku harus sadar diri…
Aku bukan siapa2 dan tak pantas d
sayangi…
Lebih baik ku sendiri…
Ingin ku berheti kuliah. Namun aq mempunyai tanggung jawab yg besar kepada
orang tuaku. Biarlah aq sendiri berhiaskan sepi yg selalu menyelimuti perasaan.
Harus ku akui tak ada yg mampu mengerti aku…
Tuhan
sampaikan padanya…
Walau kita tak menyatu…
Dalam hatiku selalu menyayanginya…
Biarkan aku menangis sendiri…
Namun ku ingin kau menukarnya dengan kebahagiaan untuknya…
Ku ingin melihat senyumnya…
***